#1. Jason Voorhees
Jason Voorhees adalah karakter film horror legendaris Friday The 13th. Film ini telah memasuki sequelnya yang ke-11 setelah film perdananya dirilis pada tahun 1980. Uniknya, pada film pertamanya itu yang muncul sebagai karakter antagonis adalah Mrs Pamela Voorhees, sang ibu dari Jason. Jason Voorhees baru muncul di sequel kedua dan seterusnya.
Berpostur tinggi yang selalu memakai topeng hoki es dan bersenjatakan pisau panjang menyerupai pedang!
Jason Voorhees adalah seorang anak yang tenggelam di Camp Crystal Lake. Ia adalah korban dari ketidakpedulian para pemuda yang sedang melakukan aktivitas di Camp tersebut. Setelah beranjak dewasa ia membalas dendam dengan membantai semua orang yang berkegiatan di tempat itu. Jason Voorhees memiliki ciri khas. Dalam pemunculannya ia kerap menggunakan topeng hoki dan membawa senjata golok atau parang besar. Sejak kemunculannya yang pertama, Jason Voorhees telah membantai lebih dari 150 orang di semua filmnya. Salah satu adegan yang cukup berkesan adalah saat ia berduel dengan Tommy Jarvis dalam film Friday the 13th Part-4: The Final Chapter (1984).
#2. Freddy Krueger
Muka rusak dengan sweater hijau merah garis-garis compang camping dengan tangan berpisau yang bisa membunuh dalam mimpi seseorang!
Menempati posisi runner-up adalah tokoh bersuara berat bernama Freddy Kruger.Freddy Krueger adalah bintang film horror legendaris A Nightmare on Elm Street. Film yang dirilis perdana pada tahun 1984 ini telah memiliki 8 sequel. Freddy Krueger memiliki modus operandi yang unik dalam melakukan pembantaian. Ia melakukannya di dalam mimpi sang korban. Dalam kehidupan normalnya, Freddy Krueger adalah seorang pembunuh anak kecil. Ia lantas mendapatkan amarah dari para orang tua yang kalap hingga membakarnya hidup-hidup. Freddy akhirnya kembali menjadi mimpi yang paling mengerikan dalam tidur setiap korbannya.
Berbeda dengan Jason Voorhees, Freddy Krueger cukup memiliki sense of humor. Ia juga cukup banyak bicara. Seringai lebar dari wajahnya yang rusak dilengkapi dengan kaos khas merah hitam dan tentunya sarung tangan lancip dari logam semakin membuatnya menjadi karakter yang unik. Bersiap untuk tidak tidur?
#3. Michael Myers
What's so scary?
Berbadan besar yang selalu mengenakan topeng putih dan bersenjatakan pisau besar!
Mengambil tempat ketiga dalam daftar ialah karakter hasil rekaan John Carpenter bernama Michael Myers.Michael Myers membunuh kakak perempuannya dengan sadis saat ia masih berumur 6 tahun hingga dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Seolah benar-benar menjadi karakter yang nyata, ia kembali mendatangi keluarganya mendekati hari Halloween untuk membantai mereka yang tersisa.
Film Halloween dirilis pertama kali pada tahun 1978 oleh sutradara kondang John Carpenter. Sampai sekarang sembilan film Halloween telah dibuat. Karakter Michael Myers akhirnya menjelma menjadi salah satu ikon horror yang menakutkan melalui film tersebut. Meskipun berpenampilan tenang dibalik topeng dinginnya, jumlah korbannya tercatat sudah lebih dari 70 orang.
#4. Chucky
Boneka berwajah rusak dan bertingkah laku kejam!
Angka keramat 4 dipegang oleh Chucky.
Chucky hanyalah sebuah boneka. Sebuah mainan anak-anak. Tapi siapa sangka boneka itu dirasuki ruh jahat yang siap membantai siapa saja. Film Child’s Play pertama kali dirilis pada tahun 1988. Itulah film pertama tentang boneka maut Chucky. Sampai saat ini telah 5 film yang dibuat khusus untuk bercerita tentang keganasan Chucky. Bahkan pada tahun 2009 telah direncanakan film Chucky berikutnya.
Asal muasal keganasan Chucky sebetulnya dimulai saat ada seorang pembunuh yang tertembak mati di sebuah toko mainan anak-anak. Pengaruh ilmu hitam akhirnya membuat ruhnya mampu bertransformasi ke dalam bentuk apapun. Hingga ia menemukan sebuah boneka sebagai tempat bersemayamnya hingga saat ini. Keuntungan Chucky yang tidak dimiliki oleh rival-rivalnya adalah bentuk fisiknya yang hanya sebuah boneka. Calon korban tak akan sekalipun berpikir buruk tentang pembantaian yang akan terjadi pada dirinya
#5. LeatherFace
Berbadan raksasa yang menutupi wajahnya dengan topeng buatan sendiri dengan gergaji listrik di tangannya!
Di urutan kelima bercokol Leatherface.
Film The Texas Chainsaw Massacre (1974) melambungkan nama ikon horror Leatherface menjadi salah satu “setan” yang ditakuti di Hollywood. Pria mengerikan yang selalu menggunakan gergaji mesin untuk membantai korbannya ini hidup bersama keluarga psikopat yang memiliki tabiat kanibalisme. Bahkan alat rumah tangga di rumah mereka pun tak jarang terbuat dari bagian tubuh manusia.
Sampai saat ini tak kurang dari 6 film tentang The Texas Chainsaw Massacre yang telah dibuat, termasuk sequel, remake, dan prequel. Sama seperti kecenderungan karakter yang lain, Leatherface juga memakai topeng. Bedanya, topeng yang ia kenakan terbuat dari bagian tubuh manusia.
#6. GhostFace
Tokoh misterius berjubah hitam dengan topeng berwajah setan dan pisau di tangan!
Tangga ke enam dihuni oleh Ghostface.
Sebetulnya karakter pembunuh misterius ini berwujud manusia yang baru diungkap di menit-menit terakhirnya. Rekaan Wes Craven pada tahun 1996 ini di luar dugaan sukses besar dan melejitkan nama Neve Campbell. Sekuelnya rilis tahun 1997 dan 2000 dan bahkan episode keempatnya sedang memasuki tahap paska produksi saat ini.
#7. Candyman
Mantan pelayan berkulit hitam dan bertangan kait ini siap membantai anda jika namanya dipanggil tiga kali di depan cermin!
Sebagai seorang karakter pembunuh, sesungguhnya Candyman memiliki kisah yang cukup romantis. Pria kulit hitam anak seorang budak yang seorang seniman, jatuh cinta pada gadis anak orang berada. Sang orang tua kaya yang marah akhirnya mengirimkan sejumlah begundal untuk memberinya pelajaran. Mereka memotong salah satu tangannya. Lantas menelanjangi dan menaburkan lebah di sekujur tubuhnya. Sang pria kulit hitam itu akhirnya tewas dengan sangat mengenaskan.
Cara kematiannya tersebut kemudian menjadi legenda dan mitos akan sosok bertangan kait Candyman. Legenda tersebut berkata, apabila anda berdiri di depan cermin dan menyebut nama Candyman lima kali, niscaya arwahnya akan datang menebar maut pada anda. Sayangnya, legenda tersebut menjelma menjadi kenyataan yang paling menakutkan pada orang-orang yang sering menguji kebenarannya.
Dibanding para karakter yang lain, Candyman tergolong low profile. Ia sampai saat ini baru tampil sebanyak tiga film. Film yang pertama dirilis pada tahun 1992. Tokoh rekaan sineas spesialis horror/thriller Clive Barker ini disebut-sebut sedang dalam proses pengerjaan untuk tampil kembali dalam filmnya yang keempat.
Dikutip dari Ikon Horror Terseram dan KASKUS.com
Sabtu, 13 Agustus 2011
Minggu, 07 Agustus 2011
The Haunted Doll
Robert The Doll
Kalau berkunjung ke Museum East Martello - Florida, kita bisa melihat sebuah boneka berumur lebih dari satu abad, Robert The Doll. Boneka berukuran seperti bocah kecil ini sangat terkenal seantero Amerika. Bukan karena boneka peninggalan abad ke-19 ini lucu, melainkan karena horror.
Kisahnya berawal sekitar tahun 1896, ketika keluarga Otto memberikan boneka kepada anak bungsunya Robert Eugene Otto. Saking terpikatnya, sang anak memberikan namanya sendiri Robert kepada boneka itu dan mengganti panggilan dirinya menjadi Gene.
Semenjak itu, kejadian demi kejadian aneh terjadi di rumah keluarga Otto, dari mulai terdengar suara tawa asing, berbagai kekacauan dan kerusakan, sampai laporan para tetangga yang melihat penampakan mengerikan Robert. Yang paling parah, Robert sepertinya memperbudak Gene hingga bocah tersebut shock dan ketakutan. Melihat ke tidak beresan tersebut, keluarga Otto menyingkirkan Robert ke loteng. Ketika Gene sudah dewasa, ia menemukan kembali boneka Robert. Dalam waktu singkat, boneka itu pun kembali “menguasai” diri Gene, hingga ia nyaris gila. Warga kota yang melewati rumah keluarga Otto dihantui teror Robert dari jendela kamarnya.
Kabarnya, kejadian mengerikan itu terus berlanjut sampai museum tempat tinggal Robert sekarang.
Alice
Alice tinggal bersama pemiliknya Marie Ford di Washington. Boneka ini membisikan suara jika kamu mendekatkan telingamu ke bibir boneka. Matanya akan mengikutimu saat kamu ada di ruangan ini dan ekspresinya akan berubah jika ia tidak menyukaimu. “Boneka ini milik keluargaku untuk beberapa tahun ini dan selalu disimpan di bok boneka yang terkunci” kata Marie. “Nenekku mengatakan bahwa boneka itu dirasuki oleh roh “teman dekat” Alice yang meninggal”. “Aku telah menangkap EVP darinya, dan kalimat yang sering diucapkan “I want to be left alone to suffer”.
Mandy The Doll
Boneka ini diperkirakan dibuat tahun 1930 . Boneka ini dapat bergerak sendiri dan suara terdengar dari boneka tersebut.
Pupa
Boneka ini pertama kali dibeli oleh Salem tua, toko antik Massechusetts. Sejarahnya boneka ini dimiliki oleh beberapa orang. Dan setiap pemiliknya menyimpan roh dan rasa cintanya ke boneka ini. Beberapa orang percaya bahwa ada 3 roh yang mendiami boneka ini dan saling bersaing untuk mengontrol boneka ini.
Christina
Dear Shana,
Christina was originally purchased by myself at an antique store in Jefferson, Texas. And was given to my six year old daughter who named her the lovely name “Christina” I was never certain why but I believed it was after my deceased grandmother who she never knew.
I do not know why I bought such a fine antiqued porcelain doll for such a young child. Then again, but I knew instinctively I was to do this and in my life the doll would stay.
The doll was originally made in the late 1800′s and she was not cheap. An original doll from England as I was told since her condition was so perfect at the time cost me $500.00.
The store I bought her in was called the Red Barn, and it’s still there today. An old man waited on me I will never forget. He was very nice as he shuffled around pointing at the doll with his nice silver headed cane. He told me to notice that this doll was looking at me and wanted to go home with me. I said oh really.
I told him she was nice but I had a small child that would destroy her. He then looked me in the eye and said lady that doll is telling me it wants to live with you and will love your daughter until the day she dies and she will be no trouble at all. I was taken back because the man was talking to me as if he could hear the doll telling him just what to say. so I bought her and did not quibble about the price because I knew the doll was worth much more.
My daughter Jasmine Elisabeth Croaker was only 6 years old at the time. Everyone told me why would I give my child such an expensive present. I said i’s not the price it’s that fact of the happy memories it will give me and her. And of course Jasmine Elisabeth Croaker fell in love with her at first sight.
Christina lived with Jasmine day and night, I do mean lived. she had to sit on the toilet at bath time, She even went pre school and a few years of kinder garden. Jasmine informed me one day that Christina told her that she was bored and would rather stay home.
When Christina’s right leg was broken accidentally by her best friend Connie Kaye. Jasmine cried real tears all day for the terrible tragedy it was just so devastating. And she flung her self about as I bandaged the nub that was left. I was told by my daughter or should I say informed that there had to be a professional funeral for the shattered leg, and Connie had to attend no if’s ands or buts about it. I was stunned but I did what Jasmine asked. My husband built a little coffin out of a old cigar box that he cut to scale like a small pinch toed coffin. Jasmine told us it was just like the one Christina envisioned.
So we set to have the funeral as I was told to put the shattered pieces in the freezer. Jasmine called all her friends, and old our family. And told them to come dressed for the funeral which was to be held the next day. she said it had to be buried right away because the next day was Sunday and Christina not only was upset because she had one foot in the grave but because if it was buried on a Sunday the leg would go straight to hell.
Though Christina told Jasmine after that to never speak to her again Jasmine never did.
Jasmine carried her around as an invalid for many months that turned into a year or more. I constantly had to replace her bandage daily as Jasmine told me Christina instructed her to tell me. I also had to check it out for infection and what ever other malady Christina told her for me to check. She also told me that Christina would wake her in the night complaining of phantom pains where her missing leg once was. At this point I was beginning to think my kid just had a great imagination. Because in the early 1980′s no one ever thought about a child’s doll being really haunted.
Jasmine once woke me up screaming that the pain in Christina leg felt like fire ants were eating it. So in the middle of the night went to grave of the leg to see that it was now a mound of fire ants.
I personally believed the doll is haunted from that point on. Then I had to find a way to take the doll away. So I came up with a plan and have kept her locked away since. I told my daughter that Christina had decided she wanted see her mother and went to visit her friends and family back in England. then I locked her away in a old trunk in my attic where she has been since my daughter was 7.
Her right leg is broken and buried in a unmarked grave in someone’s backyard in Henderson, Texas. I have since moved to El Paso. I hope she does not haunt you too much, and she has a new wonderful time with you to study.
Sincerely,
Mrs. D. Croaker
Menurut pemilik barunya, boneka ini tidak pernah mengganggunya. Setiap hari ia hanya duduk dengan damai di kursi goyangnya. Ia suka menemukan bahwa ia berubah posisi tangannya seperti sedang melambaikan tangannya saat aku pergi pagi atau bergeser kesamping seperti orang tertidur di kursi.
Okiku
Pernah mendengar tentang Boneka Okiku ? Boneka ini sampai sekarang masih menjadi misteri. Rambutnya terus memanjang walaupun sudah di potong berkali kali. Dan ditambah menurut penuturan orang yang pernah melihat boneka ini, boneka ini memang seram dengan segala nuansa non logisnya.
Secara logika, tidak ada yang bisa menjawab. Bagaimana bisa benda mati bisa menumbuhkan rambutnya terus menerus? Kalo di Indonesia, bisa di bilang mirip jenglot lah.
Bahkan, saking diluar pemikiran logika manusia. Sampai-sampai seorang peneliti Jepang melakukan tes forensik dan hasil hasilnya, rambut yang ditumbuhkan boneka ini sama persis dengan rambut pada anak usia 10 tahun. Wogh….!!!!
Awalnya boneka ini dibeli tahun 1918 oleh seorang pemuda bernama Eikichi Suzuki di Sapporo. Boneka ini dibeli Eikichi untuk adiknya yang berumur 2 tahun yang bernama Okiku, anak ini sangat menyenangi boneka ini dan memainkannya setiap hari. Hampir seperti soulmate deh… (Nama Boneka Okiku diambil dari nama anak ini).
Boneka dengan ukuran tinggi 40 sentimeter, berpakaian kimono dengan mata hitam dan rambut yang lebat menjadi teman bermainnya setiap saat, sampai pada suatu hari Okiku meninggal karena demam. Kemudian pada saat pemakamannya, Keluarga ingin memasukkan boneka ke dalam peti mati-nya tapi entah mengapa mereka lupa. Keluarga gadis tersebut kemudian menaruh boneka itu di altar rumah dan berdoa untuk setiap hari dalam rangka memperingati Okiku.
Beberapa waktu kemudian, mereka melihat rambut mulai tumbuh. Menurut cerita dan kisah, itu karena roh dari gadis itu yang tinggal di dalam boneka itu.
Tahun 1938 keluarga Suzuki pindah ke Shakalin (Kota kecil di Jepang), Boneka Okiku akhirnya dititipkan di kuil Mannenji di Hokkaido.
Menurut pendeta di kuil itu, membenarkan kalau rambut boneka okiku terus memanjang, walaupun dipotong terus secara berkala, tapi rambutnya tumbuh terus.
Tiap tahun di setiap tanggal 21 di bulan bulan tertentu, di kuil Mannenji diadakan ritual pemotongan rambut sang boneka.
Kabarnya, pengunjung yang berziarah ke kuil tersebut untuk melihat Boneka Okiku sering ngeliat mata sang boneka berkedip kepada mereka. Hiii Serem…Keanehan lain yang dimiliki boneka ini adalah sejak Perang dunia ke2, mulut boneka ini dikabarkan membuka sedikit demi sedikit.
ihh serem.. gimana ya kalo tiba tiba bisa bilang “mama” alias bias bicara… Kaburrrr……… Mau percaya atau tidak, temen temen bisa menjawab sendiri. Kalau perlu, selagi jalan jalan ke Jepang mampir aja.. ^_^
Amanda The Haunted Doll
Yang udah baca “Alice in Dorm” sampai tamat pasti tau AMANDA!!
Kalau berkunjung ke Museum East Martello - Florida, kita bisa melihat sebuah boneka berumur lebih dari satu abad, Robert The Doll. Boneka berukuran seperti bocah kecil ini sangat terkenal seantero Amerika. Bukan karena boneka peninggalan abad ke-19 ini lucu, melainkan karena horror.
Kisahnya berawal sekitar tahun 1896, ketika keluarga Otto memberikan boneka kepada anak bungsunya Robert Eugene Otto. Saking terpikatnya, sang anak memberikan namanya sendiri Robert kepada boneka itu dan mengganti panggilan dirinya menjadi Gene.
Semenjak itu, kejadian demi kejadian aneh terjadi di rumah keluarga Otto, dari mulai terdengar suara tawa asing, berbagai kekacauan dan kerusakan, sampai laporan para tetangga yang melihat penampakan mengerikan Robert. Yang paling parah, Robert sepertinya memperbudak Gene hingga bocah tersebut shock dan ketakutan. Melihat ke tidak beresan tersebut, keluarga Otto menyingkirkan Robert ke loteng. Ketika Gene sudah dewasa, ia menemukan kembali boneka Robert. Dalam waktu singkat, boneka itu pun kembali “menguasai” diri Gene, hingga ia nyaris gila. Warga kota yang melewati rumah keluarga Otto dihantui teror Robert dari jendela kamarnya.
Kabarnya, kejadian mengerikan itu terus berlanjut sampai museum tempat tinggal Robert sekarang.
Alice
Alice tinggal bersama pemiliknya Marie Ford di Washington. Boneka ini membisikan suara jika kamu mendekatkan telingamu ke bibir boneka. Matanya akan mengikutimu saat kamu ada di ruangan ini dan ekspresinya akan berubah jika ia tidak menyukaimu. “Boneka ini milik keluargaku untuk beberapa tahun ini dan selalu disimpan di bok boneka yang terkunci” kata Marie. “Nenekku mengatakan bahwa boneka itu dirasuki oleh roh “teman dekat” Alice yang meninggal”. “Aku telah menangkap EVP darinya, dan kalimat yang sering diucapkan “I want to be left alone to suffer”.
Mandy The Doll
Mandy the Doll sekarang dipajang di Quesnel Museum di Old Cariboo Gold Rush Trail, British Columbia. Mandy didonasikan ke museum di 1991. Saat itu baju yang dikenakan sangat kotor, badannya rusak dan kepalanya penuh dengan retakan. Saat di periksa, umur Mandy bisa dibilang sangat tua yaitu 90 tahun.
Perempuan yang mendonasikan Mandy, Mereanda, mengatakan kepada museum bahwa ia selalu bangun di tengah malam dan selalu mendengar bayi menangis di basement. Ketika diperiksa, ia menemukan bahwa jendela di dekat boneka terbuka, padahal sebelumnya jendela dalam keadaan tertutup. Setelah boneka tersebut didonasikan ke Museum, ia tidak pernah lagi diganggu oleh suara tersebut.
Perempuan yang mendonasikan Mandy, Mereanda, mengatakan kepada museum bahwa ia selalu bangun di tengah malam dan selalu mendengar bayi menangis di basement. Ketika diperiksa, ia menemukan bahwa jendela di dekat boneka terbuka, padahal sebelumnya jendela dalam keadaan tertutup. Setelah boneka tersebut didonasikan ke Museum, ia tidak pernah lagi diganggu oleh suara tersebut.
The Devil's Baby Doll
Boneka dengan ukuran bayi asli ini adalah boneka terseram yang dapat kita lihat. Dengan kulit berwarna merah an bola mata kaca berwarna biru terang. Kelucuannya tertutupi oleh iblis yang bersemayam di boneka tersebut. Boneka ini sangat tidak disarankan untuk dijadikan maenan anak anda.
Aslinya diberikan sebagai hadiah untuk temannya yang telah meninggal. Tetapi boneka ini dapat bergerak sendiri dan sering terdengar raungan aneh dan bunyi2 aneh darinya.
Aslinya diberikan sebagai hadiah untuk temannya yang telah meninggal. Tetapi boneka ini dapat bergerak sendiri dan sering terdengar raungan aneh dan bunyi2 aneh darinya.
Annabelle
Tahun 1970, seorang ibu berjalan ke toko hoby dan membeli boneka Raggedy-Anne sebagai hadiah untuk anaknya. Lalu mulailah kasus boneka hantu yang tidak biasa. Karena sifat Annabelle yang sangat jahat, di tahun yang sama ia mengganggu dua orang perawat yang menyebabkan dilakukan investigasi paranormal oleh gereja.
Sekarang ia dikunci didalam gelas kaca yang tertutup rapat di museum occult untuk mengurungnya.
Sekarang ia dikunci didalam gelas kaca yang tertutup rapat di museum occult untuk mengurungnya.
Haunted Doll Voodoo Zombie
Cerita ini dikirim oleh seorang perempuan di Galveston, Texas yang membeli boneka Zombie Voodoo Doll yang asli di bulan Oktober 2004. Boneka itu datang dan diikat di box metal. Menganggap bahwa hal itu hanya hiasan, ia mengeluarkan peti mati kecil dan membukanya. “Benar-benar kesalahan terbesar…” katanya dalam keadaan ketakutan. Boneka terkutuk itu menyerangnya berkali2. Kekhawatiran nyawanya terancam, ia mengambil tindakan menyimpannya kembali ke boxnya. tetapi boneka itu menyerangnya dalam mimpinya. Akhirnya ia mangambil tindakan lain untuk menghancurkannya, pertama ia membakarnya, tetapi boneka itu tetap utuh tidak terbakar sedikitpun. Kemudian memotongnya dan kemudian menguburnya di kuburan. Tetapi boneka itu tetap muncul di depan pintu rumahnya dengan penuh lumpur.
Ia mengatakan, ia juga pernah menjualnya kembali, tetapi semuanya tetap sama. Pembeli mengatakan bahwa bonekanya hilang dan ia menemukannya kembali di pintu depannya. Kejadian itu berulang sebanyak tiga kali. Akhirnya ia meminta bantuan pendeta untuk menguncinya di box silver dengan bacaan2 suci dan menyimpannya di atap rumahnya. Foto diatas diambil saat dibuka pertama kalinya sebelum ia mengetahui bahwa boneka tersebut boneka terkutuk.
Ia mengatakan, ia juga pernah menjualnya kembali, tetapi semuanya tetap sama. Pembeli mengatakan bahwa bonekanya hilang dan ia menemukannya kembali di pintu depannya. Kejadian itu berulang sebanyak tiga kali. Akhirnya ia meminta bantuan pendeta untuk menguncinya di box silver dengan bacaan2 suci dan menyimpannya di atap rumahnya. Foto diatas diambil saat dibuka pertama kalinya sebelum ia mengetahui bahwa boneka tersebut boneka terkutuk.
Harold
Pupa
Pemilik awalnya memiliki boneka ini pada umur 5-6 tahun (1920-an) sampai ia meninggal di bulan July 2005. Boneka ini luput dari kehancuran Perang dunia kedua dan beberapa kecelakaan yang menyebabkan boneka ini hancur. Boneka ini selalu dibawa oleh pemiliknya kemanapun ia akan pergi, sama seperti Harold.
Pupa dikatakan dapat bergerak sendiri. Sering dilihat mendorong barang di sekitar tempat pajangan di rumah pemiliknya. Sampai pemilik awalnya meninggal, pupa menjadi sangat aktif dan seperti ingin dilepaskan dari tempatnya disimpan.
Boneka ini dikenakan pakaian baju biru. Ia sering dilaporkan mengganggu orang yang merawatinya. Sering pula Pupa berada di tempat yang berbeda daripada tempat terakhir ia dilihat. Ada kejadian keluarga tersebut mendengar seseorang mengetuk kaca saat mereka melewati kotak pajangan tempat Pupa disimpan. Ketika mereka melihatnya, mereka melihat bahwa tangan Pupa berada di kaca dan posisinya berbeda dari sebelumnya.
Pupa dikatakan dapat bergerak sendiri. Sering dilihat mendorong barang di sekitar tempat pajangan di rumah pemiliknya. Sampai pemilik awalnya meninggal, pupa menjadi sangat aktif dan seperti ingin dilepaskan dari tempatnya disimpan.
Boneka ini dikenakan pakaian baju biru. Ia sering dilaporkan mengganggu orang yang merawatinya. Sering pula Pupa berada di tempat yang berbeda daripada tempat terakhir ia dilihat. Ada kejadian keluarga tersebut mendengar seseorang mengetuk kaca saat mereka melewati kotak pajangan tempat Pupa disimpan. Ketika mereka melihatnya, mereka melihat bahwa tangan Pupa berada di kaca dan posisinya berbeda dari sebelumnya.
Joliet The Haunted Cursed Doll
Joliet adalah boneka terkutuk dan berhantu. Cerita mengatakan bahwa Joliet berasal dari 4 generasi sebelumnya, dari sebuah keluarga. Anna G mengatakan bahwa boneka ini diturunkan dari ibu ke anaknya dari sebuah keluarga. Dan setiap anak perempuan dikutuk untuk memiliki 2 anak, perempuan dan laki2 dan setiap anak laki2 akan meninggal dalam 3 hari. Keluarga ini mempercayai bahwa anak2 ini dikutuk untuk menempati boneka ini sampai hari penghakiman.
Joliet sering didengar menangis di tengah malam dengan suara beberapa bayi secara bersamaan. Sering pula didengar suara teriakan yang membuat merinding. “Boneka ini diberikan oleh teman nenek buyutku yang cemburu, ketika ia mengandung anak laki2. Sejak itu semua anak laki2 akan meninggal dalam waktu 3 hari setelah kelahiran. Setiap keluarga mencintai boneka itu dan merawatnya untuk anak2 yang telah meninggal hingga hari ini. Anakku akan melakukan hal yang sama jika ia sudah dewasa.” kata pemiliknya.
“Kita tidak pernah untuk mengusirnya, karena kita mengetahui bahwa roh anak laki2 kami terperangkap didalamnya dan kami tidak ingin melukainya.”
Joliet sering didengar menangis di tengah malam dengan suara beberapa bayi secara bersamaan. Sering pula didengar suara teriakan yang membuat merinding. “Boneka ini diberikan oleh teman nenek buyutku yang cemburu, ketika ia mengandung anak laki2. Sejak itu semua anak laki2 akan meninggal dalam waktu 3 hari setelah kelahiran. Setiap keluarga mencintai boneka itu dan merawatnya untuk anak2 yang telah meninggal hingga hari ini. Anakku akan melakukan hal yang sama jika ia sudah dewasa.” kata pemiliknya.
“Kita tidak pernah untuk mengusirnya, karena kita mengetahui bahwa roh anak laki2 kami terperangkap didalamnya dan kami tidak ingin melukainya.”
Emilia The Haunted Italian Doll
Boneka berhantu yang berumur 100 tahun lebih ini berasal dari royal guard King Umberto I. Umberto I, King of Italy atau Humbert I of Italy (Umberto Raineri Carlo Emanuele Giovanni Maria Ferdinando Eugenio di Savoy *itu nama apa rel kereta -___- (14 Maret 1844 – 29 Juli 1900) adalah raja Italia. Ia sangat dibenci di left-wing circles, terutama diantara anarkis, karena ia sangat mendukung konservasi garis keras dan mendukung pembantaian Bava Beccaris di Milan. Ia dibunuh oleh anarkis Gaetano Bresci setahun setelah peristiwa tersebut.Ia satu2nya raja Itali yang dibunuh. Boneka ini dikatakan diberikan ke Ulvao Bellina (salah satu orang kepercayaannya) dan Kapten Royal Guard yang juga dibunuh. Emilia diberikan ke anak perempuan Ulvado, Marie oleh Humbert I.
Boneka ini selamat dari WW1 dan WW2, hanya kehilangan kedua tangan dan kakinya serta bagian kepalanya. Karena pemberian raja, maka boneka ini akan dicari walaupun berada di dalam reruntuhan. Sampai sekarang, boneka ini dihuni oleh roh perempuan yang meninggal saat melarikan diri dengan boneka ini saat ledakan terjadi.
Boneka ini dikatakan membuka dan menutup matanya dan dari kotak suaranya sering terdengar tangisan mencari mama, walaupun kotak suaranya tidak berfungsi lagi.
Boneka ini selamat dari WW1 dan WW2, hanya kehilangan kedua tangan dan kakinya serta bagian kepalanya. Karena pemberian raja, maka boneka ini akan dicari walaupun berada di dalam reruntuhan. Sampai sekarang, boneka ini dihuni oleh roh perempuan yang meninggal saat melarikan diri dengan boneka ini saat ledakan terjadi.
Boneka ini dikatakan membuka dan menutup matanya dan dari kotak suaranya sering terdengar tangisan mencari mama, walaupun kotak suaranya tidak berfungsi lagi.
Mercy The Haunted Evil Doll
Boneka ini dihuni oleh roh anak berumur 7 tahun. Seseorang paranormal mencoba membeli boneka ini untuk menginvestigasinya. Dalam seminggu, Mercy menunjukkan aktifitas dan keberadaanya di beberapa foto yang dibuat.
Suatu malam saat foto pertama diambil, radio yang menyala berganti saluran dengan sendirinya. Dua hari kemudian, boneka tersebut terjatuh dari lemari dan boneka tersebut berdiri dengan kakinya di lantai.
Suatu malam saat foto pertama diambil, radio yang menyala berganti saluran dengan sendirinya. Dua hari kemudian, boneka tersebut terjatuh dari lemari dan boneka tersebut berdiri dengan kakinya di lantai.
Caroline The Real Haunted Doll
Christina
Sepertinya hanya ini boneka berhantu yang baik berdasarkan surat yang diberikan pemilik lama ke pemilik barunya:
Mrs. Croakers email to me:Dear Shana,
Christina was originally purchased by myself at an antique store in Jefferson, Texas. And was given to my six year old daughter who named her the lovely name “Christina” I was never certain why but I believed it was after my deceased grandmother who she never knew.
I do not know why I bought such a fine antiqued porcelain doll for such a young child. Then again, but I knew instinctively I was to do this and in my life the doll would stay.
The doll was originally made in the late 1800′s and she was not cheap. An original doll from England as I was told since her condition was so perfect at the time cost me $500.00.
The store I bought her in was called the Red Barn, and it’s still there today. An old man waited on me I will never forget. He was very nice as he shuffled around pointing at the doll with his nice silver headed cane. He told me to notice that this doll was looking at me and wanted to go home with me. I said oh really.
I told him she was nice but I had a small child that would destroy her. He then looked me in the eye and said lady that doll is telling me it wants to live with you and will love your daughter until the day she dies and she will be no trouble at all. I was taken back because the man was talking to me as if he could hear the doll telling him just what to say. so I bought her and did not quibble about the price because I knew the doll was worth much more.
My daughter Jasmine Elisabeth Croaker was only 6 years old at the time. Everyone told me why would I give my child such an expensive present. I said i’s not the price it’s that fact of the happy memories it will give me and her. And of course Jasmine Elisabeth Croaker fell in love with her at first sight.
Christina lived with Jasmine day and night, I do mean lived. she had to sit on the toilet at bath time, She even went pre school and a few years of kinder garden. Jasmine informed me one day that Christina told her that she was bored and would rather stay home.
When Christina’s right leg was broken accidentally by her best friend Connie Kaye. Jasmine cried real tears all day for the terrible tragedy it was just so devastating. And she flung her self about as I bandaged the nub that was left. I was told by my daughter or should I say informed that there had to be a professional funeral for the shattered leg, and Connie had to attend no if’s ands or buts about it. I was stunned but I did what Jasmine asked. My husband built a little coffin out of a old cigar box that he cut to scale like a small pinch toed coffin. Jasmine told us it was just like the one Christina envisioned.
So we set to have the funeral as I was told to put the shattered pieces in the freezer. Jasmine called all her friends, and old our family. And told them to come dressed for the funeral which was to be held the next day. she said it had to be buried right away because the next day was Sunday and Christina not only was upset because she had one foot in the grave but because if it was buried on a Sunday the leg would go straight to hell.
Though Christina told Jasmine after that to never speak to her again Jasmine never did.
Jasmine carried her around as an invalid for many months that turned into a year or more. I constantly had to replace her bandage daily as Jasmine told me Christina instructed her to tell me. I also had to check it out for infection and what ever other malady Christina told her for me to check. She also told me that Christina would wake her in the night complaining of phantom pains where her missing leg once was. At this point I was beginning to think my kid just had a great imagination. Because in the early 1980′s no one ever thought about a child’s doll being really haunted.
Jasmine once woke me up screaming that the pain in Christina leg felt like fire ants were eating it. So in the middle of the night went to grave of the leg to see that it was now a mound of fire ants.
I personally believed the doll is haunted from that point on. Then I had to find a way to take the doll away. So I came up with a plan and have kept her locked away since. I told my daughter that Christina had decided she wanted see her mother and went to visit her friends and family back in England. then I locked her away in a old trunk in my attic where she has been since my daughter was 7.
Her right leg is broken and buried in a unmarked grave in someone’s backyard in Henderson, Texas. I have since moved to El Paso. I hope she does not haunt you too much, and she has a new wonderful time with you to study.
Sincerely,
Mrs. D. Croaker
Menurut pemilik barunya, boneka ini tidak pernah mengganggunya. Setiap hari ia hanya duduk dengan damai di kursi goyangnya. Ia suka menemukan bahwa ia berubah posisi tangannya seperti sedang melambaikan tangannya saat aku pergi pagi atau bergeser kesamping seperti orang tertidur di kursi.
Okiku
Pernah mendengar tentang Boneka Okiku ? Boneka ini sampai sekarang masih menjadi misteri. Rambutnya terus memanjang walaupun sudah di potong berkali kali. Dan ditambah menurut penuturan orang yang pernah melihat boneka ini, boneka ini memang seram dengan segala nuansa non logisnya.
Secara logika, tidak ada yang bisa menjawab. Bagaimana bisa benda mati bisa menumbuhkan rambutnya terus menerus? Kalo di Indonesia, bisa di bilang mirip jenglot lah.
Bahkan, saking diluar pemikiran logika manusia. Sampai-sampai seorang peneliti Jepang melakukan tes forensik dan hasil hasilnya, rambut yang ditumbuhkan boneka ini sama persis dengan rambut pada anak usia 10 tahun. Wogh….!!!!
Awalnya boneka ini dibeli tahun 1918 oleh seorang pemuda bernama Eikichi Suzuki di Sapporo. Boneka ini dibeli Eikichi untuk adiknya yang berumur 2 tahun yang bernama Okiku, anak ini sangat menyenangi boneka ini dan memainkannya setiap hari. Hampir seperti soulmate deh… (Nama Boneka Okiku diambil dari nama anak ini).
Boneka dengan ukuran tinggi 40 sentimeter, berpakaian kimono dengan mata hitam dan rambut yang lebat menjadi teman bermainnya setiap saat, sampai pada suatu hari Okiku meninggal karena demam. Kemudian pada saat pemakamannya, Keluarga ingin memasukkan boneka ke dalam peti mati-nya tapi entah mengapa mereka lupa. Keluarga gadis tersebut kemudian menaruh boneka itu di altar rumah dan berdoa untuk setiap hari dalam rangka memperingati Okiku.
Beberapa waktu kemudian, mereka melihat rambut mulai tumbuh. Menurut cerita dan kisah, itu karena roh dari gadis itu yang tinggal di dalam boneka itu.
Tahun 1938 keluarga Suzuki pindah ke Shakalin (Kota kecil di Jepang), Boneka Okiku akhirnya dititipkan di kuil Mannenji di Hokkaido.
Menurut pendeta di kuil itu, membenarkan kalau rambut boneka okiku terus memanjang, walaupun dipotong terus secara berkala, tapi rambutnya tumbuh terus.
Tiap tahun di setiap tanggal 21 di bulan bulan tertentu, di kuil Mannenji diadakan ritual pemotongan rambut sang boneka.
Kabarnya, pengunjung yang berziarah ke kuil tersebut untuk melihat Boneka Okiku sering ngeliat mata sang boneka berkedip kepada mereka. Hiii Serem…Keanehan lain yang dimiliki boneka ini adalah sejak Perang dunia ke2, mulut boneka ini dikabarkan membuka sedikit demi sedikit.
ihh serem.. gimana ya kalo tiba tiba bisa bilang “mama” alias bias bicara… Kaburrrr……… Mau percaya atau tidak, temen temen bisa menjawab sendiri. Kalau perlu, selagi jalan jalan ke Jepang mampir aja.. ^_^
Amanda The Haunted Doll
Yang udah baca “Alice in Dorm” sampai tamat pasti tau AMANDA!!
Muka Amanda didisain oleh Heinrich Handwerck. Kehidupan Amanda tidaklah menyenangkan, boneka ini sering berpindah tangan selama 3 tahun, dan pemiliknya mengatakan bahwa boneka ini sangat menyeramkan. Hantu yang berdiam didalamnya dikatakan sangat aktif jika ia tidak menyukaimu. Tetapi jika ia menyukaimu, maka ia hanya akan duduk diam. Jika ia hendak pindah, maka ia akan membuat kerusakan di rumah tempat ia tinggal sampai ia dipindah ke tempat yang ia inginkan.
Amanda dikenal dapat berjalan sendiri dan sering terdengar garukan di kotak kaca tempat ia disimpan. Salah satu pemiliknya mengatakan bahwa Amanda sering berpindah tempat di rumahnya, walau pemiliknya tinggal sendiri.
Amanda dikenal dapat berjalan sendiri dan sering terdengar garukan di kotak kaca tempat ia disimpan. Salah satu pemiliknya mengatakan bahwa Amanda sering berpindah tempat di rumahnya, walau pemiliknya tinggal sendiri.
Robert The Doll
Kalau berkunjung ke Museum East Martello - Florida, kita bisa melihat sebuah boneka berumur lebih dari satu abad, Robert The Doll. Boneka berukuran seperti bocah kecil ini sangat terkenal seantero Amerika. Bukan karena boneka peninggalan abad ke-19 ini lucu, melainkan karena horror.
Kisahnya berawal sekitar tahun 1896, ketika keluarga Otto memberikan boneka kepada anak bungsunya Robert Eugene Otto. Saking terpikatnya, sang anak memberikan namanya sendiri Robert kepada boneka itu dan mengganti panggilan dirinya menjadi Gene.
Semenjak itu, kejadian demi kejadian aneh terjadi di rumah keluarga Otto, dari mulai terdengar suara tawa asing, berbagai kekacauan dan kerusakan, sampai laporan para tetangga yang melihat penampakan mengerikan Robert. Yang paling parah, Robert sepertinya memperbudak Gene hingga bocah tersebut shock dan ketakutan. Melihat ke tidak beresan tersebut, keluarga Otto menyingkirkan Robert ke loteng. Ketika Gene sudah dewasa, ia menemukan kembali boneka Robert. Dalam waktu singkat, boneka itu pun kembali “menguasai” diri Gene, hingga ia nyaris gila. Warga kota yang melewati rumah keluarga Otto dihantui teror Robert dari jendela kamarnya.
Kabarnya, kejadian mengerikan itu terus berlanjut sampai museum tempat tinggal Robert sekarang.
Dikutip dari alam-rahasia.blogspot.com
Kisahnya berawal sekitar tahun 1896, ketika keluarga Otto memberikan boneka kepada anak bungsunya Robert Eugene Otto. Saking terpikatnya, sang anak memberikan namanya sendiri Robert kepada boneka itu dan mengganti panggilan dirinya menjadi Gene.
Semenjak itu, kejadian demi kejadian aneh terjadi di rumah keluarga Otto, dari mulai terdengar suara tawa asing, berbagai kekacauan dan kerusakan, sampai laporan para tetangga yang melihat penampakan mengerikan Robert. Yang paling parah, Robert sepertinya memperbudak Gene hingga bocah tersebut shock dan ketakutan. Melihat ke tidak beresan tersebut, keluarga Otto menyingkirkan Robert ke loteng. Ketika Gene sudah dewasa, ia menemukan kembali boneka Robert. Dalam waktu singkat, boneka itu pun kembali “menguasai” diri Gene, hingga ia nyaris gila. Warga kota yang melewati rumah keluarga Otto dihantui teror Robert dari jendela kamarnya.
Kabarnya, kejadian mengerikan itu terus berlanjut sampai museum tempat tinggal Robert sekarang.
Dikutip dari alam-rahasia.blogspot.com
Sabtu, 06 Agustus 2011
The Crying Boys
Di suatu pagi sekitar tahun 1985 (Inggris), The Sun yang pada saat itu adalah tabloid yang paling populer di Inggris, menerbitkan berita utama dari tabloidnya yang berjudul : "Blazing Curse of The Crying Boys" pada halaman 13 dari edisi 4 bulan September.
Berita itu menceritakan bahwa sepasang suami istri Ron dan Hall Mei telah dikutuk oleh lukisan seorang balita yang menangis (The Cure Boys) dengan api yang telah memusnahkan sebagian rumah mereka yang berada di Rotherham, sebuah kota pertambangan di South Yorkshire. Api pecah di sebuah chip-pan di dapur rumah mereka yang sudah berusia 27 tahun itu dan menyebar dengan cepat. Tetapi meskipun ruangan di lantai bawah rumah mereka rusak parah, lukisan The Cure Boys itu selamat, tanpa cacat sedikitpun. Lukisan itu terus menggantung di tembok, dikelilingi oleh pemandangan rumah yang hancur terbakar.
Dari tahun 1985 dan seterusnya, serangkaian misteri kebakaran rumah di Inggris menjadi perhatian masyarakat umum. Mengikuti penemuan bahwa dalam setiap kasus, bangunan dan seluruh isinya hancur total tetapi lukisan "Crying Boys" itu tidak ikut terbakar.
Dalam tahun-tahun berikutnya, beberapa kasus tercatat 40 sampai 50 rumah di Inggris yang mempunyai lukisan tersebut hancur terbakar kecuali lukisan itu.
Lukisan ini menjadi sangat terkenal dan dijuluki sebagai lukisan "Curse of The Crying Boys". Gambar itu sendiri adalah sebuah potret dari seorang anak yatim piatu yang dilukis oleh seorang seniman Italia, Bruno Amadio. Bruno mengatakan bahwa studionya terbakar habis, dan anak itu kemudian tewas dalam sebuah ledakan.
Lukisan ini adalah salah satu lukisan pertama yang diproduksi secara massal di Inggris. Kutukan ini tampaknya juga berlaku untuk semua salinan dari lukisan "The Cure Boys" tersebut. Beberapa paranormal telah mengklaim bahwa semua lukisan itu telah dihantui oleh jiwa anak itu.
Untuk menghilangkan kutukannya, warga pun menggelar aksi pembakaran lukisan yang diproduksi secara massal tersebut. Banyak lukisan berhasil dimusnahkan, tetapi diperkirakan masih ada ribuan cetakan lainnya beredar di seluruh dunia.
Beberapa Kejadian Lain dari Lukisan Ini :
:: Ada orang yang menolak lukisan ini dari pemberian temannya. Ia pun memberikan ke temannya yang lain. Setelah waktu lewat, ia pun kembali mendapatkan lukisan itu.
:: Ada orang yang memungut lukisan ini di tong sampah, dan dia pun menang lotre.
Dikutip dari invisbleman0595.blogspot.com
Berita itu menceritakan bahwa sepasang suami istri Ron dan Hall Mei telah dikutuk oleh lukisan seorang balita yang menangis (The Cure Boys) dengan api yang telah memusnahkan sebagian rumah mereka yang berada di Rotherham, sebuah kota pertambangan di South Yorkshire. Api pecah di sebuah chip-pan di dapur rumah mereka yang sudah berusia 27 tahun itu dan menyebar dengan cepat. Tetapi meskipun ruangan di lantai bawah rumah mereka rusak parah, lukisan The Cure Boys itu selamat, tanpa cacat sedikitpun. Lukisan itu terus menggantung di tembok, dikelilingi oleh pemandangan rumah yang hancur terbakar.
Dari tahun 1985 dan seterusnya, serangkaian misteri kebakaran rumah di Inggris menjadi perhatian masyarakat umum. Mengikuti penemuan bahwa dalam setiap kasus, bangunan dan seluruh isinya hancur total tetapi lukisan "Crying Boys" itu tidak ikut terbakar.
Dalam tahun-tahun berikutnya, beberapa kasus tercatat 40 sampai 50 rumah di Inggris yang mempunyai lukisan tersebut hancur terbakar kecuali lukisan itu.
Lukisan ini menjadi sangat terkenal dan dijuluki sebagai lukisan "Curse of The Crying Boys". Gambar itu sendiri adalah sebuah potret dari seorang anak yatim piatu yang dilukis oleh seorang seniman Italia, Bruno Amadio. Bruno mengatakan bahwa studionya terbakar habis, dan anak itu kemudian tewas dalam sebuah ledakan.
Lukisan ini adalah salah satu lukisan pertama yang diproduksi secara massal di Inggris. Kutukan ini tampaknya juga berlaku untuk semua salinan dari lukisan "The Cure Boys" tersebut. Beberapa paranormal telah mengklaim bahwa semua lukisan itu telah dihantui oleh jiwa anak itu.
Untuk menghilangkan kutukannya, warga pun menggelar aksi pembakaran lukisan yang diproduksi secara massal tersebut. Banyak lukisan berhasil dimusnahkan, tetapi diperkirakan masih ada ribuan cetakan lainnya beredar di seluruh dunia.
Beberapa Kejadian Lain dari Lukisan Ini :
:: Ada orang yang menolak lukisan ini dari pemberian temannya. Ia pun memberikan ke temannya yang lain. Setelah waktu lewat, ia pun kembali mendapatkan lukisan itu.
:: Ada orang yang memungut lukisan ini di tong sampah, dan dia pun menang lotre.
Dikutip dari invisbleman0595.blogspot.com
The Blood Countess — The Legend of Elizabeth Bathory 1560-1614
Sepanjang sejarah umat manusia tercatat nama seorang wanita dialah Elizabeth Bathory, seorang pembunuh berantai yang memecahkan rekor pembunuhan sepanjang sejarah yaitu 650 kasus pembunuhan, Elizabeth Bathory juga merupakan wanita yang mengikuti aliran satanisme, yang percaya bahwa dengan mandi darah wanita yang masih perawan akan bisa membuat awet mudaingin t...ahu lebih lanjut kisah tetang Elizabeth Bathory - Wanita Terkejam sepanjang sejarah???
Check it out!!!
Elizabeth Bathory
Elizabeth Bathory mempunyai berbagai nama panggilan berbeda di setiap negara, di Hungaria mereka memanggilnya dengan Báthory Erzsébet, di Slowakia Alžbeta Bátoriová(-Nádasdy), dan di Polandia Elżbieta Batory. Lahir 7 Agustus 1560 dan meninggal 21 Agustus1614 pada umur 54 tahun, adalah Countess Hungaria dari keluarga Bathory. Keluarga ini diingat untuk pertahanan melawan Utsmaniyah. Ia terkenal sebagai pembunuh berantai dalam sejarah Hungaria dan Slowakia dan diingat sebagai The Blood Countess. Istana Cachtice merupakan tempat ia menghabiskan hidupnya. Setelah kematian suaminya, ia dan empat pembantunya dituduh menyiksa dan membunuh ratusan wanita muda, dengan sekurangnya sebanyak 650 korban. Pada tahun 1610 ia dipenjarakan di Istana Cachtice dan menghabiskan hidupnya disana. Elizabeth Bathory lahir di Hungaria tahun 1560, kurang lebih 100 tahun setelah Vlad 'The Impaler' Dracul meninggal. Kakek buyut Elizabeth Bathory adalah Prince Stephen Bathory yang merupakan salah satu Ksatria yang memimpin pasukan Vlad Dracul ketika dia merebut kembali kekuasaan di Walachia seabad sebelumnya.
Elizabeth Bathory terlahir dari pasangan Georges dan Anna Bathory yang merupakan bangsawan kaya raya dan salah satu keluarga bangsawan paling kaya di Hungaria saat itu. Keluarga besarnya juga terdiri dari orang-orang terpandang. Salah satu sepupunya adalah perdana menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya, Stephen kemudian menjadi Raja Polandia. Namun keluarga Bathory memiliki sisi lain yang lebih gelap selain segala kekayaan dan popularitasnya. Disebutkan bahwa salah satu pamannya yang lain adalah seorang Satanis dan penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yang lain memiliki kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan sexual.
Pernikahan dengan Ferenc Nadasdy
Tahun 1575, di usia 15 tahun Elizabeth Bathory menikah dengan Count Frenc Nadasdy yang 10 tahun lebih tua darinya. Karena suaminya berasal dari bangsawan yang lebih rendah, maka Count Frenc Nadasdy menggunakan nama Bathory dibelakangnya. Elizabeth tetap menggunakan nama keluarganya yaitu Bathory dan tidak menjadi Nadasdy. Kedua pasangan tersebut kemudian tinggal di Istana Cachtice, yang merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa Cachtice dilembah dibawahnya. Suaminya jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferenc lebih sering berada di medan pertempuran melawan Turki Usmani (Ottoman Empire). Ferenc kemudian menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan 'Black Hero of Hungarian'.
Elizabeth yang masih muda tentu senantiasa merasa kesepian karena selalu ditinggal sang suami. Disebutkan dia memiliki kebiasaan mengagumi kecantikannya dan kemudian memiliki banyak kekasih gelap yang melayaninya selama sang suami tidak berada di tempat. Elizabeth bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya namun kemudian kembali lagi dan suaminya memaafkannya. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual. Disebutkan juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan hubungan lesbian dengan bibinya, Countess Klara Bathory.
Satanisme
Elizabeth kemudian mulai terpengaruh dengan Satanisme yang diajarkan oleh Dorothea Szentes, biasa disebut Dorka, salah seorang pelayan terdekatnya. Karena pengaruh Dorka, Elizabeth mulai menyenangi kepuasan seksual lewat penyiksaan yang dilakukannya terhadap pelayan-pelayan lainnya yang masih muda. Selain Dorka, Elizabeth dibantu beberapa pelayan terdekatnya yaitu Suster Iloona Joo, pelayan pria Johaness Ujvari dan seorang pelayan wanita bernama Anna Darvula, yang merangkap sebagai kekasih Elizabeth.
Bersama para kru S&M-nya, Elizabeth mengubah Istana Cachtice menjadi pusat teror dan penyiksaan seksual. Para gadis muda yang jadi pelayannya disiksa dengan berbagai bentuk penyiksaan seperti diikat, ditelanjangi lalu dicambuk dan juga menggunakan berbagai alat untuk menyakiti bagian-bagian tubuh tertentu.
Tahun 1600, sang suami Ferenc Nadsdy meninggal dan era teror sesungguhnya dimulai. Memasuki usia 40 tahun, Elizabeth menyadari bahwa kecantikannya mulai memudar. Kulitnya mulai menunjukan tanda-tanda penuaan dan keriput yang sebenarnya lumrah di usia tersebut. Tapi Elizabeth adalah pemuja kesempurnaan dan kecantikan dan dia akan melakukan apa saja demi mempertahankan kecantikannya. Suatu saat seorang pelayaan wanita yang sedang menyisir rambutnya secara tidak sengaja menarik rambut Elizabeth terlalu keras. Elizabeth yang marah kemudian menampar gadis malang tersebut. Darah memancar dari hidung gadis itu dan mengenai telapak tangan Elizabeth. Saat itu Elizabeth disebutkan menduga dan percaya bahwa darah gadis muda memancarkan cahaya kemudaan. Serta merta dia memerintahkan pelayannya, Johaness Ujvari dan Dorka menelanjangi gadis tersebut, menariknya keatas bak mandi dan memotong urat nadinya. Ketika si gadis meninggal kehabisan darah, Elizabeth segera masuk kedalam bak mandi dan berendam dalam kubangan darah. Dia menemukan apa yang diyakininya sebagai 'Rahasia Awet Muda'.
Ketika semua pelayan mudanya sudah mati, Elizabeth mulai merekrut gadis muda di desa sekitarnya untuk dijadikan pelayan di Kastilnya. Nasib mereka semuanya sama, diikat diatas bak mandi kemudian urat nadi mereka dipotong hingga darah mereka menetes habis kedalam bak mandi. Seringkali Elizabeth berendam di dalam kolam darah sambil menyaksikan korbannya sekarat meneteskan darah hingga tewas. Sesekali Elizabeth bahkan meminum darah para gadis tersebut untuk mendapatkan apa yang ia sebut 'inner beauty'.
Akhir hidup dan penangkapan
Lama kelamaan Elizabeth merasa bahwa darah para gadis desa masih kurang baginya. Demi mendapat darah yang menurutnya lebih berkualitas, Elizabeth mengincar darah para gadis bangsawan rendahan. Dia kemudian melakukan penculikan terhadap gadis-gadis bangsawan untuk dijadikan korbannya. Namun hal tersebut menjadi bumerang baginya. Hilangnya gadis-gadis bangsawan dengan cepat mendapatkan perhatian di kalangan bangsawan, orang-orang berpengaruh, hingga Raja sendiri. Tanggal 30 Desember 1610, pasukan tentara dibawah pimpinan Gyorgy Thurzo yang merupakan sepupu Elizabeth sendiri, menyerbu Istana Cachtice di malam hari. Mereka semua terkejut melihat pemandangan yang mereka temukan di dalam Istana Cachtice. Mayat seorang gadis yang pucat kehabisan darah tergeletak diatas meja makan, seorang lainnya yang masih hidup namun sekarat ditemukan terikat di tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah. Di bagian penjara ditemukan belasan gadis yang sedang ditahan menunggu giliran dibunuh. Kemudian di ruang basement ditemukan lebih dari 50 mayat yang sebagian besar sudah mulai membusuk.
Sekurangnya 650 nama tercatat dalam pengadilan atas Elizabeth Bathory di tahun 1611. Nama-nama itu didapat berdasarkan laporan dari berbagai pihak. Mulai dari keluarga-keluarga petani hingga bangsawan. Elizabeth sendiri tidak pernah didatangkan ke pengadilan untuk diadili secara langsung. Hanya empat pelayannya yang diadili dan kemudian dihukum mati. Raja Hungaria memerintahkan Elizabeth dikurung dalam kamarnya di Istana Cachtice selama sisa hidupnya. Para pekerja kemudian dikerahkan untuk menutup semua pintu dan jendela ruang kamar Elizabeth dengan tembok dengan hanya menyisakan lubang kecil yang digunakan untuk memasukan makanan dan minuman.
Tahun 1614, atau 4 tahun setelah Elizabeth diisolasi dengan tembok di kamarnya sendiri, seorang penjaga melihat makanan yang disajikan untuk Elizabeth tidak tersentuh selama seharian. Penjaga itu kemudian mengintip kedalam dan melihat sang Countess tertelungkup dengan wajah di lantai. Elizabeth Bathory 'The Blood Countess' meninggal di usia 54 tahun pada 21 Agustus 1614.
Dikutip dari Wikipedia dan sumber-sumber lainnya.
Check it out!!!
Elizabeth Bathory
Elizabeth Bathory mempunyai berbagai nama panggilan berbeda di setiap negara, di Hungaria mereka memanggilnya dengan Báthory Erzsébet, di Slowakia Alžbeta Bátoriová(-Nádasdy), dan di Polandia Elżbieta Batory. Lahir 7 Agustus 1560 dan meninggal 21 Agustus1614 pada umur 54 tahun, adalah Countess Hungaria dari keluarga Bathory. Keluarga ini diingat untuk pertahanan melawan Utsmaniyah. Ia terkenal sebagai pembunuh berantai dalam sejarah Hungaria dan Slowakia dan diingat sebagai The Blood Countess. Istana Cachtice merupakan tempat ia menghabiskan hidupnya. Setelah kematian suaminya, ia dan empat pembantunya dituduh menyiksa dan membunuh ratusan wanita muda, dengan sekurangnya sebanyak 650 korban. Pada tahun 1610 ia dipenjarakan di Istana Cachtice dan menghabiskan hidupnya disana. Elizabeth Bathory lahir di Hungaria tahun 1560, kurang lebih 100 tahun setelah Vlad 'The Impaler' Dracul meninggal. Kakek buyut Elizabeth Bathory adalah Prince Stephen Bathory yang merupakan salah satu Ksatria yang memimpin pasukan Vlad Dracul ketika dia merebut kembali kekuasaan di Walachia seabad sebelumnya.
Elizabeth Bathory terlahir dari pasangan Georges dan Anna Bathory yang merupakan bangsawan kaya raya dan salah satu keluarga bangsawan paling kaya di Hungaria saat itu. Keluarga besarnya juga terdiri dari orang-orang terpandang. Salah satu sepupunya adalah perdana menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya, Stephen kemudian menjadi Raja Polandia. Namun keluarga Bathory memiliki sisi lain yang lebih gelap selain segala kekayaan dan popularitasnya. Disebutkan bahwa salah satu pamannya yang lain adalah seorang Satanis dan penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yang lain memiliki kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan sexual.
Pernikahan dengan Ferenc Nadasdy
Tahun 1575, di usia 15 tahun Elizabeth Bathory menikah dengan Count Frenc Nadasdy yang 10 tahun lebih tua darinya. Karena suaminya berasal dari bangsawan yang lebih rendah, maka Count Frenc Nadasdy menggunakan nama Bathory dibelakangnya. Elizabeth tetap menggunakan nama keluarganya yaitu Bathory dan tidak menjadi Nadasdy. Kedua pasangan tersebut kemudian tinggal di Istana Cachtice, yang merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa Cachtice dilembah dibawahnya. Suaminya jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferenc lebih sering berada di medan pertempuran melawan Turki Usmani (Ottoman Empire). Ferenc kemudian menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan 'Black Hero of Hungarian'.
Elizabeth yang masih muda tentu senantiasa merasa kesepian karena selalu ditinggal sang suami. Disebutkan dia memiliki kebiasaan mengagumi kecantikannya dan kemudian memiliki banyak kekasih gelap yang melayaninya selama sang suami tidak berada di tempat. Elizabeth bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya namun kemudian kembali lagi dan suaminya memaafkannya. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual. Disebutkan juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan hubungan lesbian dengan bibinya, Countess Klara Bathory.
Satanisme
Elizabeth kemudian mulai terpengaruh dengan Satanisme yang diajarkan oleh Dorothea Szentes, biasa disebut Dorka, salah seorang pelayan terdekatnya. Karena pengaruh Dorka, Elizabeth mulai menyenangi kepuasan seksual lewat penyiksaan yang dilakukannya terhadap pelayan-pelayan lainnya yang masih muda. Selain Dorka, Elizabeth dibantu beberapa pelayan terdekatnya yaitu Suster Iloona Joo, pelayan pria Johaness Ujvari dan seorang pelayan wanita bernama Anna Darvula, yang merangkap sebagai kekasih Elizabeth.
Bersama para kru S&M-nya, Elizabeth mengubah Istana Cachtice menjadi pusat teror dan penyiksaan seksual. Para gadis muda yang jadi pelayannya disiksa dengan berbagai bentuk penyiksaan seperti diikat, ditelanjangi lalu dicambuk dan juga menggunakan berbagai alat untuk menyakiti bagian-bagian tubuh tertentu.
Tahun 1600, sang suami Ferenc Nadsdy meninggal dan era teror sesungguhnya dimulai. Memasuki usia 40 tahun, Elizabeth menyadari bahwa kecantikannya mulai memudar. Kulitnya mulai menunjukan tanda-tanda penuaan dan keriput yang sebenarnya lumrah di usia tersebut. Tapi Elizabeth adalah pemuja kesempurnaan dan kecantikan dan dia akan melakukan apa saja demi mempertahankan kecantikannya. Suatu saat seorang pelayaan wanita yang sedang menyisir rambutnya secara tidak sengaja menarik rambut Elizabeth terlalu keras. Elizabeth yang marah kemudian menampar gadis malang tersebut. Darah memancar dari hidung gadis itu dan mengenai telapak tangan Elizabeth. Saat itu Elizabeth disebutkan menduga dan percaya bahwa darah gadis muda memancarkan cahaya kemudaan. Serta merta dia memerintahkan pelayannya, Johaness Ujvari dan Dorka menelanjangi gadis tersebut, menariknya keatas bak mandi dan memotong urat nadinya. Ketika si gadis meninggal kehabisan darah, Elizabeth segera masuk kedalam bak mandi dan berendam dalam kubangan darah. Dia menemukan apa yang diyakininya sebagai 'Rahasia Awet Muda'.
Ketika semua pelayan mudanya sudah mati, Elizabeth mulai merekrut gadis muda di desa sekitarnya untuk dijadikan pelayan di Kastilnya. Nasib mereka semuanya sama, diikat diatas bak mandi kemudian urat nadi mereka dipotong hingga darah mereka menetes habis kedalam bak mandi. Seringkali Elizabeth berendam di dalam kolam darah sambil menyaksikan korbannya sekarat meneteskan darah hingga tewas. Sesekali Elizabeth bahkan meminum darah para gadis tersebut untuk mendapatkan apa yang ia sebut 'inner beauty'.
Akhir hidup dan penangkapan
Lama kelamaan Elizabeth merasa bahwa darah para gadis desa masih kurang baginya. Demi mendapat darah yang menurutnya lebih berkualitas, Elizabeth mengincar darah para gadis bangsawan rendahan. Dia kemudian melakukan penculikan terhadap gadis-gadis bangsawan untuk dijadikan korbannya. Namun hal tersebut menjadi bumerang baginya. Hilangnya gadis-gadis bangsawan dengan cepat mendapatkan perhatian di kalangan bangsawan, orang-orang berpengaruh, hingga Raja sendiri. Tanggal 30 Desember 1610, pasukan tentara dibawah pimpinan Gyorgy Thurzo yang merupakan sepupu Elizabeth sendiri, menyerbu Istana Cachtice di malam hari. Mereka semua terkejut melihat pemandangan yang mereka temukan di dalam Istana Cachtice. Mayat seorang gadis yang pucat kehabisan darah tergeletak diatas meja makan, seorang lainnya yang masih hidup namun sekarat ditemukan terikat di tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah. Di bagian penjara ditemukan belasan gadis yang sedang ditahan menunggu giliran dibunuh. Kemudian di ruang basement ditemukan lebih dari 50 mayat yang sebagian besar sudah mulai membusuk.
Sekurangnya 650 nama tercatat dalam pengadilan atas Elizabeth Bathory di tahun 1611. Nama-nama itu didapat berdasarkan laporan dari berbagai pihak. Mulai dari keluarga-keluarga petani hingga bangsawan. Elizabeth sendiri tidak pernah didatangkan ke pengadilan untuk diadili secara langsung. Hanya empat pelayannya yang diadili dan kemudian dihukum mati. Raja Hungaria memerintahkan Elizabeth dikurung dalam kamarnya di Istana Cachtice selama sisa hidupnya. Para pekerja kemudian dikerahkan untuk menutup semua pintu dan jendela ruang kamar Elizabeth dengan tembok dengan hanya menyisakan lubang kecil yang digunakan untuk memasukan makanan dan minuman.
Tahun 1614, atau 4 tahun setelah Elizabeth diisolasi dengan tembok di kamarnya sendiri, seorang penjaga melihat makanan yang disajikan untuk Elizabeth tidak tersentuh selama seharian. Penjaga itu kemudian mengintip kedalam dan melihat sang Countess tertelungkup dengan wajah di lantai. Elizabeth Bathory 'The Blood Countess' meninggal di usia 54 tahun pada 21 Agustus 1614.
Dikutip dari Wikipedia dan sumber-sumber lainnya.
Jumat, 05 Agustus 2011
Post Pertama
Hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagi saya, Why??? karena untuk pertama kali dalam hidup saya membuat dan menggunakan blogger.com.
Langganan:
Postingan (Atom)